Komponen Fisik | Instrumen Tes dan Pengukuran | Alat yang Digunakan | Prosedur Pelaksanaan | Penilaian | Norma |
Daya Ledak | Standing Board Jump | Tempat melompat yang datar, tidak licin dan lunak Meteran pengukur Panjang Alat untuk meratakan pasir, cangkul 1 buah Kapur Peluit Formulir dan alat pencatat | 1. Teste berdiri dengan kedua ujung jari kakinya tepat dibelakang garis batas tolakan
2. Setelah siap, teste melakukan persiapan untuk melompat, Bersama dengan mengayunkan kedua lengan kedepan, dengan seluruh tenaga kedua kaki secara bersamaan menolak, melakukan lompatan kedepan sejauh mungkin 3. Setiap teste diberi kesempatan untuk melakukan 3 kali percobaan/kesempatan dan diukur hasil yang terbaik |
Skor peserta adalah skor tertinggi dari test 3x kesempatan | Putra Putri Kriteria
> 82 > 65 Baik sekali 78 – 81 57 – 64 Baik 65 – 77 49 – 56 Sedang 52 – 64 42 – 48 Cukup < 51 < 41 Kurang |
Kekuatan dan daya tahan tubuh bagian atas. | Push Up | Lantai yang datar (matras), stopwatch, dan alat tulis. | 1. Teste berdiri berhadapan, sehingga salah satu diantara mereka dapat menjadi penghitung gerakan.
2. Teste menelungkup dan menempatkan telapak tangan di lantai di bawah dada peserta test.
3. Kedua tangan peserta test terletak dilantai di bawah kedua bahunya. 4. Siku dipertahankan atau dikunci dalam keadaan lengan yang diluruskan. Seluruh tubuh lurus, tidak ada bagian tubuh yang menyentuh lantai kecuali kedua tangan dan tumitnya. 5. Kedua kaki diregangkan selebar bahu. |
Nilai yang diberikan didasarkan atas jumlah pengulangan yang dilakukan dengan benar selama 60 detik. | ScR Pa Kriteria Pi
5 >38 S >21 4 29 – 37 BS 16-20 3 20 – 28 B 10-15 2 12 – 19 C 5-9 1 4 – 11 K 1-4 |
Kekutan otot perut | Sit Up | Lantai yang datar (matras), stopwatch, dan alat tulis. | 1. Peserta tidur terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki selebar kurang lebih 25 cm.
2. Kedua jari-jari tangan dihubungkan dan diletakkan di belakang kepala. 3. Teman memegang kedua pergelangan kakinya dan menekan agar telapak kaki tetap melekat di lantai selama melakukan sit up. 4. Dan sikap awal di mulai gerakan sit up dengan menyentuhkan siku kanan ke lutut kiri dan kemudian kembali ke sikap awal. 5. Berikutnya siku kiri disentuhkan ke lutut kanan. |
Jumlah sit up yang benar dihitung dalam 60 detik yang dicatat. | Scr Pa Kriteria Pi
5 >30 S >25 4 26 – 30 BS 21-25 3 20 – 25 B 15-20 2 17 – 19 C 9-14 1 <17 K <9 |
Kekuatan Otot Tungkai | Tes Back and Leg Dynamometer | Alat yang digunakan dalam tes ini back and leg dynamometer | 1. Peserta berdiri di atas back and leg dynamometer.
2. Tali rantai pada alat diatur sesuai dengan posisi setengah jongkok dengan punggung tetap tegak lurus. 3. Kedua lutut bengkok dan rantai diletakkan di antara kedua tungkai, tangan memegang alat lurus ke bawah. Alat ditarik dengan menggunakan kekuatan otot tungkai tanpa bantuan otot tangan dan punggung. 4. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. |
Kekutan Otot (Kg)
Tungkai
Baik >214 Sedang 160 – 213 Kurang <159
|
|
Keseimbangan | Standing Stork Tes | 1. Berdiri dengan nyaman pada kedua kaki
2. Letakkan kedua tangan pada pinggang 3. Angkat satu tungkai dengan menyandarkan jari2 kaki pada knee sisi kontralateral. 4. Kemudian, kaki yang menumpu disuruh berjinjit. 5. Asisten menjalankan stopwatch. 6. Pertahankan posisi tersebut selama mungkin tanpa tumit menyentuh lantai atau kaki bergeser diatas patella. 7. Asisten mencatat waktu yang dicapai selama mempertahankan balance. 8. Hasilnya dicocokkan dengan tabel Standing Stork test |
Male
Excellent > 50 Above average 50 – 41 Average 40 – 31 Below average 30 – 20 Poor < 20
Female Excellent > 30 Above average 30 – 23 Average 22 – 16 Below average 15 – 10 Poor < 10
|
||
Kecepatan Reaksi | Whole body reaction time test | Jenis tes ini terdapat 2 macam yaitu :
1. Visual yaitu melakukan tes dengan cara menggunakan indra penglihatan. 2. Audio yaitu melakukan tes dengan cara menggunakan indra pendengaran. a) Satuan alat ini adalah detik atau second. Pelaksanaan langkah-langkah tes whole body reaction time. b) Sampel berdiri diatas alas whole body reaction. c) Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya. d) Ketika lampu menyala, sampel secepatnya bereaksi dengan membuka kedua kaki atau melompat kekiri atau kekanan e) Untuk setiap sampel melakukan 5 kali tes, kemudian diambil hasil paling baik. f) Setelah itu akan diketahui data dari seorang sampel. |
Untuk setiap sampel melakukan 5 kali tes, kemudian diambil hasil paling baik.
Setelah itu akan diketahui data dari seorang sampel. |
Kategori Nilai
Istimewa 0.001 – 0.100 Bagus Sekali 0.101 -0.200 Bagus 0.201 – 0 Cukup / Sedang 0.301 – 0.400 Kurang 0.401 – 0.500 Kurang Sekali 0.501 – keatas |
|
Tes Kecepatan Lari | Lari 100 meter | Lintasan Lari berjarak 100 meter | 1. Atlet siap berdiri dibelkang gari start
2. Dengan aba-aba “siap” , atlet siap berlari dngan start berdiri 3. Dengan aba-aba “ ya” , atlet berlari secepat-cepatnya dengan menempuh jarak 100 meter sampai melewati garis akhir. 4. Kecepatan lari dihitung dari saat abaaba “ ya” 5. Pencatatan waktu dialkukan sampai dengan persepuluh detik (0,1 detik), bila memungkinkan dicatat sampai dengan perseratus detik (0,01) 6. Tes dilakukan dua kali pelari melakukan tes selanjutnya setelah berselang minimal satu pelari kecepatan lari yang terbaik yang akan dihitung. 7. Atlet dinyatakan gagal apabila melewati atau menyeberang lintasan lainya |
Kecepatan lari dihitung dari saat abaaba “ ya”
Pencatatan waktu dialkukan sampai dengan persepuluh detik (0,1 detik), bila memungkinkan dicatat sampai dengan perseratus detik (0,01) Tes dilakukan dua kali pelari melakukan tes selanjutnya setelah berselang minimal satu pelari kecepatan lari yang terbaik yang akan dihitung. Atlet dinyatakan gagal apabila melewati atau menyeberang lintasan lainya |
Nilai Kategori
9 detik Sangat Baik 10-11 detik Baik 12-13 detik Cukup 14-15 detik Kurang |